Selasa, 20 Desember 2011

Praktikum II


PRAKTIKUM II
Topik                           :   Struktur Tegakan
Tujuan                         :   Untuk menentukan struktur tegakan vegetasi pohon pada suatu komunitas
I.                   ALAT DAN BAHAN
A.    Alat

1.      Tali raffia
2.      Meteran
3.      Kantong plastic
4.      Kertas label
5.      Alat tulis
6.      Alti meter
7.      Hygrometer
8.      Lux meter
9.      Termometer
10.  Anemometer
11.  pH meter

B.     Bahan
1.      Komunitas pohon yang ditemukan

II.                CARA  KERJA
1.      Tentukan areal kajian yang akan dijadikan sampel dan menentukan titik sampel sebanyak 2 titik.
2.      Letek plot sebesar 10 x 10 m2 pada areal yang telah ditentukan, menghitung jumlah dan penutupan pohon untuk setiap jenis.
3.      Menghitung kerapatan, dominasi dan frekuensi masing-masing spesies, dan melanjutkan dengan menghitung kerapatan relatif, dominasi relatif, frekuensi relative dan nilai penting masing-masing.
4.      Dari perhitungan di atas, urutkan berdasarkan ranking nilai penting.
5.      Buat tabel kelas diameter batang dan tinggi pohon seperti contoh halaman.
6.      kelembaban tanah.

III.             TEORI DASAR
Metode ini pada dasarnya adalah metode plot hitung, yang banyak digunakan oleh orang kehutanan untuk mengadakan survey hutan dan menyebutkannya sebagai metode survey kayu (Hardjosuwarno, S. 1994).
Metode transek berbeda dengan metode releve, terutama harus menghitung secara cermat dan akurat  jumlah individu tiap spesies yang terdapat dalam bidang transek tersebut. Parameter yang dapat diukur dalam sampling komunitas dan bersifat penting dalam metode iini adalah :
1.    Kerapatan, yaitu jumlah individu persatuan luas (m2 atau ha) atau persatuan area cuplikan (area sampel).
2.    Dominasi (cover), dapat dihitung dengan dua cara yaitu : a) dengan mengukur basal area batang setinggi dada (dbh) ; b) mengukur luas penutupan tajuk (crown cover).
3.    Frekuensi adalah jumlah hadirnya suatu spesies pada jumlah plot yang dikerjakan. Dalam perhitungan frekuensi tanpa menghitung jumlah individu, tetapi hanya hadir atau tidaknya dalam plot.
Disamping hal diatas, dalam metode ini juga dapat diketahui parameter kelas diameter batang, kelas tinggi pohon. Hal ini sangat penting dalam mempelajari struktur tegakan, terutama dalam memperkirakan  komposisi umur dan proses regenerasi atau peremajaan suatu komunitas.
Berdasarkan kelas diameter batang, pohon dibedakan atas tiga kelas, yaitu : a) kelas yang berdiameter kurang dari 3 cm dan dikategorikan sebagai seedling, b) kelas diameter 3-10 cm, yang dikategorikan sebagai seedling ; c) kelas diameter lebih dari 10 cm, yang dikategorikan sebagai pohon dewasa.

IV        HASIL PENGAMATAN
            Tabel Hasil Pengamatan
           
No
Nama spesies
Plot I
Plot II
Jumlah
C
d
C
RC
d
C
RC
d
C
1.
P. cemara
1
18
1,82m









2.
SPA (1)
1
6
52 m









3.
SPA (2)




10
6
62m





4.
SPB (2)




8
7
36m





5.
SPC




2
6
15m





6.
SPA (3)








3
11
32m

7.
SPB (3)








2
3
0,1m


















Tabel Perhitungan Struktur Tegakan

No
Nama spesies
∑ ind
∑C
Cup
K
KR (%)
F
FR (%)
D
DR
NP
-Pi ln Pi
1
P.cemara
1
1017,36
1
0,33
3,67
0,33
9,09
3,3912
53,05
13,67
0,105
2
SPA (1)
1
113,04
1
0,33
3,67
0,33
9,09
0,3768
5,894
38,86
0,105
3
SPA (2)
10
113,04
1
3,33
37,12
0,33
9,09
0,3768
5,894
77,37
0,367
4
SPB (2)
8
153,86
1
2,66
29,6
0,33
9,09
0,5128
8,002
56,69
0,358
5
SPC (2)
2
113,04
1
0,66
7,35
0,33
9,09
0,3768
5,894
23,98
0,186
6
SPA (3)
3
379,94
1
1
11,14
0,33
9,09
1,2664
19,81
26,23
0,242
7
SPB (3)
2
28,26
1
0,66
7,35
0,33
9,09
0,0942
1,426
9,8
0,186


27
1918,54
7
8,97
9,99
3,63
63,63
6,392
99,99
246,6
1,549


Tidak ada komentar:

Posting Komentar